Branding Vs. Marketing Strategy: Yang Mana Dulu, ya?

Diperbaharui : July 20, 2022

Dalam artikel ini

Atau justru perlu dilakukan keduanya sekaligus?

Bingung harus menerapkan yang mana dulu ya?

Atau harus dua-duaannya bersamaan?

Untuk kamu yang baru memulai atau sedang merintis bisnis, pasti sering terpikir pertanyaan seperti di atas. Tenang girls! Kalau kamu masih bingung, pas banget kita mau bahas tentang penerapan branding dan marketing strategy buat usaha kamu, nih.

Anyway, sebelum kita mulai ke penerapannya, cari tau dulu yuk pengertian dari branding dan marketing strategy!

Apa pengertian dari branding strategy?

Mudahnya, branding strategy dapat diibaratkan sebagai penanda identitas dari perusahaan kamu. Contohnya seperti pembentukan logo, budaya kerja, nilai-nilai yang diterapkan oleh perusahaan, hingga hal-hal unik dan menarik yang gunanya untuk mendefinisikan dan menjelaskan keunggulan dari bisnis kamu.

Apa pengertian dari marketing strategy?

Nah, kalau marketing strategy adalah cara bagaimana kamu mempromosikan atau memasarkan bisnis kamu agar dikenal oleh khalayak luas, khususnya oleh customer target dari bisnis yang tengah kamu jalani. Marketing berguna untuk menarik customer agar membeli produk atau memakai jasa yang kamu sediakan, girls!

Masih bingung! branding vs. marketing apa bedanya?

Garis besarnya dapat disimpulkan bahwa marekting berfungsi untuk menarik customer agar membeli produk atau menggunakan jasa kamu, sedangkan branding berperan menjadi alasan bagi customer untuk tetap setia menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

1. Marketing membangun kepercayaan, branding menjaga kesetiaan

Untuk bersaing di dunia bisnis yang semakin ketat di setiap waktunya, kamu butuh strategi untuk menjaganya agar tetap stabil. Menggunakan marketing strategy yang baik, kamu dapat meningkatkan penjualan dengan cara membangun kepercayaan customer terhadap bisnis kamu. Lalu dengan branding strategy kamu ‘mengikat’ mereka agar tetap senentiasa menaruh kepercayaannya pada bisnis kamu. Alias jadi langganan!

2. Marketing dapat berubah-ubah, branding berjalan konsisten

Marketing strategy alias strategi pemasaran dapat berubah secara dinamis mengikuti perkembangan waktu dan trend yang biasanya sedang booming di waktu tertentu agar mendapat atensi sebanyak-banyaknya dari targeted customer. Sedangkan branding cenderung lebih pasif, karena ia berperan menjadi jati diri dan ciri khas dari usaha kamu. Selayaknya jati diri yang memiliki integritas, jadi harus konsiten namun tetap tonjolkan keunikan dari bisnismu ya, girls.

3. Marketing berfokus pada customer, branding berperan besar pada kinerja karyawan

Selaras dengan fungsi dari marketing yaitu ‘menarik customer’ sebanyak-banyaknya, fokusnya memang utama kepada customer. Kalau branding, sebagai jati diri dari perusahaan, maka ia lekat dengan keadaan internal perusahaan yang mencerminkan kinerja karyawan yang bekerja. Apa sih yang dilakukan perusahaan tersebut? Value yang diyakini seperti apa? Budaya kerja yang diterapkan di kantor bagaimana?

Branding adalah: Apa? Marketing adalah: Bagaimana?

Keduanya sama-sama memiliki peran penting untuk mengembangkan usaha kamu ya, girls! Walaupun keduanya penting, lebih baik kalau kamu menerapkannya dengan memasang strategi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Jadi yang mana dulu? Branding atau Marketing?

Kalau dijadikan perumpaan **semisal kamu lagi dekat sama seseorang yang menurut kamu ganteng atau cantik nih, akhirnya kamu tertarik sama doi dari first impression-nya yang sulit buat kamu lupakan! Karena **udah tertarik, akhirnya semakin hari semakin deket dong? Kamu kepoin segalanya tentang dia. Ternyata dia orangnya baik, lembut, humoris, sayang orang tua, pokoknya segala hal yang ada dia tuh nggak ada orang lain yang bisa nandingin. Si doi ini termasuk ke tipe pasangan ideal kamu!

Berati girls, si doi udah pake branding strategy-nya tuh.

Branding: Orangnya baik, lembut, humoris, sayang orang tua

Walaupun si doi masuk ke tipe pasangan ideal kamu, tapi masih ada ragu di hati kamu buat confess duluan. Eh, ternyata doi berusaha ngeyakinin kamu dengan nunjukkin keseriusannya atas hubungan kalian, doi juga ngasih janji-janji manis ke kamu! Sampe akhirnya kamu percaya deh sama janji-janjinya, dan kalian berdua jadian karena kamu juga udah nyaman sama si doi.

Kalau yang ini, udah pasti berarti marketing strategy si doi ampuh banget ya girls!

Marketing: Melakukan pendekatan dengan memberikan janji-janji manis

Berdasarkan perumpamaan di atas, berarti kamu udah bisa menyimpulkan kan, ya?

Branding dulu ya, baru marketing setelahnya!

Kalau kamu mau mempromosikan suatu barang, berarti barangnya harus dalam kualitas yang bagus dan memiliki ciri khas kan girls? Jadi harus make sure kalau kualitas barang yang akan kita jual itu baik dan memang unik sebelum masuk ke tahap pemasaran. Customer setelah tertarik dan percaya untuk beli barang dagangan kamu, lalu mereka puas dengan apa yang didapat, akhirnya bakal jadi langganan karena udah percaya dengan bisnis kamu.

Bayangin deh kalau kamu udah promosi pake cara yang ‘wah’ banget, terus banyak customer baru yang beli barang dagangan kamu, eh taunya setelah pembelian pertama mereka merasa kecewa karena barangnya nggak dalam kualitas yang bagus. Kapok jadinya! Mereka nggak bakal mau pake barang dari kamu lagi.

Baik branding ataupun marketing, keduanya saling berkesinambungan antara satu sama lain. Sama-sama memiliki peran penting dalam pengembangan bisnis kamu, jangan sampai salah strategi ya girls!

Share artikel

0 0 votes
Rate this article

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Baca artikel lainnya

Beragam insight dan tips untuk meningkatkan pengetahuanmu