Perbedaan Content Writing dan Copywriting

Diperbaharui : September 2, 2021

Dalam artikel ini

Perbedaan content writing dan copywriting Loh, bukannya sama aja ya? Kan sama-sama nulis aja? Kayaknya mirip-mirip gitu deh? Masih bingung apa bedanya content writing sama copywriting deh!

It’s alright, we got your back.

Sekarang kita akan bahas perbedaan dari content writing dan copywriting, jadi stay tune ya girls!

Mungkin kalau hanya dibaca sekilas, content writing dan copywriting terlihat tidak memiliki perbedaan di antara keduanya. Bentuknya hampir serupa, namun tak sama.

Persamaan dari Content Writing dan Copywriting

Baik content writing maupun copywriting, keduanya menghasilkan sebuah tulisan tetapi dengan kemasan dan tujuan yang berbeda.

Apa itu Content Writing?

Content writing menghasilkan tulisan yang memiliki tujuan untuk berbagi informasi, mengedukasi, menghibur, atau bahkan memberikan panduan tata cara. Hasil dari content writing yang ditulis oleh seorang content writer juga dapat berguna untuk membangun koneksi yang kuat di antara pembaca dengan sebuah brand atau organisasi. Biasanya, content writing ditulis dengan komposisi yang cukup panjang dan terstruktur dengan baik untuk dipublikasikan di website atau blog sebagai artikel.

Apa itu Copywriting?

Berbeda dari content writing, copywriting memiliki tujuan untuk menggugah pembaca untuk melakukan sesuatu seperti membeli produk, menggunakan jasa, atau ikut terlibat dalam suatu acara melalui susunan kalimat yang persuasif. Hasil dari copywriting yang ditulis oleh copywriter merupakan sebuah tulisan yang ditujukan sebagai bahan pemasaran untuk meningkatkan awareness atas sebuah brand.

Biasanya, copywriting ditulis dengan komposisi tulisan yang cukup singkat, namun memberikan kesan yang cukup besar pada pembaca.

Perbedaan dari Content Writing dan Copywriting

1. Content writing berfokus pada membangun koneksi dan atensi, copywriting berfokus pada peningkatan jumlah penjualan

Mudahnya, content writing dibuat untuk menarik atensi dan membangun koneksi para pembaca, sebagai calon pembeli yang potensial, pada topik relevan yang disediakan brand melalui media content writing.

Sedangkan copywriting dibuat untuk membuat pembaca, sebagai calon pembeli yang potensial, mempercayai brand dan berakhir membeli barang, menggunakan jasa, atau mengikuti acara yang disediakan oleh brand.

Contohnya, kamu pernah nggak mau buat kue tapi bingung resepnya gimana? Akhirnya kamu cari deh di internet, muncul tuh resep-resep mudah untuk membuat kue. Nah, tata cara buat kue atau resep yang kamu temuin ini termasuk ke dalam content writing. Terus, kamu udah nemu nih resep yang kamu mau, eh taunya di akhir kalimat kamu diajak buat nambahin Orei di kue kamu supaya jauh lebih enak.

Pas dipikir-pikir, iya juga ya? Kayaknya kalau ditambahin Orei bakal lebih enak? Kalau tulisannya berhasil buat kamu berpikir kayak gini, atau bahkan akhirnya buat kamu beli Orei, berarti selamat! Copywriting-nya Orei berhasil mempengaruhi kamu untuk beli barang mereka.

2. Content writing berfokus pada keyword research dan ide konten, copywriting berfokus pada riset pasar

Sebelum menulis copywriting beberapa hal ini harus kamu perhatikan:

  1. Siapa target pembeli?
  2. Berapa kisaran umurnya?
  3. Apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai?
  4. Kenapa mereka harus membeli produk yang brand sediakan?
  5. Apa yang menjadi permasalahan mereka?

Poin-poin di atas bisa membantu kamu untuk membuat copywriting yang tepat sesuai dengan target audiens yang dituju agar lebih relatable dan menarik bagi mereka.

Untuk menulis content writing, kamu dapat melakukan riset keyword research dan hal-hal yang kian booming di tengah masyrakat. Menyediakan informasi-informasi yang mereka butuhkan, sehingga mereka tertarik untuk datang mengunjungi platform kamu.

3. Content writing menggunakan fakta, statistik, dan data yang relevan pada konten, copywriting menggunakan kalimat persuasif

Content writer menggunakan fakta, statistik, dan data yang relevan pada konten untuk membangun kepercayaan pembaca atas konten yang diberikan. Konten-konten yang dihasilkan ini membuat calon pelanggan tertarik terhadap brand yang kita tawarkan.

Copywriter menggunakan kalimat-kalimat persuasif yang dapat mempengaruhi emosi pembaca untuk menggunakan produk yang disediakan, hingga akhirnya memutuskan untuk jadi pelanggan kita deh!

4. Copywriting adalah sebuah content, namun content bukanlah sebuah copywriting

Copyblogger explained as:

“Copywriting without content is a waste of good copy,” and “content without copywriting is a waste of good content.”

Nah, itu 4 poin utama yang bisa bantu kamu buat find out perbedaan dari content writing dan copywriting ya girls, Jangan sampai tertukar!

Share artikel

5 2 votes
Rate this article

5 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sri Harti
11 August 2021 09:21

keren banget artikelnyaa❤

dil
11 August 2021 09:53

artikelnya keren sangat membantu. gdluck author

Rose
11 August 2021 09:58

Sangat informatif

Mei
11 August 2021 09:59

Well-made

Orentama
11 August 2021 13:27

baru tau, thanks mimin!

Baca artikel lainnya

Beragam insight dan tips untuk meningkatkan pengetahuanmu